home http://www.balita-anda.com/templates/balita-andaonline/images/arrow.pngKesehatan Anak/Balita http://www.balita-anda.com/templates/balita-andaonline/images/arrow.pngPenyakit Pertama Si Buah Hati
Banner

Banner

PDF
Cetak
E-mail

Ditulis oleh Administrator   
Rabu, 13 Juli 2011 07:30
http://www.balita-anda.com/images/stories/artikel/20101028/www.balita-anda.com-stetoskop.jpgDi tahun pertama, bayi normal umumnya sehat-sehat saja. Kalaupun ia sakit, hampir semua penyakitnya lazim dialami bayi pada masa itu, misalnya alergi, batuk, pilek, infeksi telinga, atau ruam popok. Sakit pertama yang diderita bayi biasanya membuat orang tua cemas. Mengenali gejala penyakit sangat membantu memutuskan tindakan yang tepat pada waktu yang tepat. Semoga informasi berikut dapat membantu Anda mengenali penyakit si kecil.
 
1. Batuk-Pilek

Gejala : Hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun.

Perawatan : Bila sangat mendesak (misalnya bayi tidak dapat bernapas), beri obat tetes hidung 1-2 tetes di setiap lubang hidung. Lalu keluarkan lendir dengan \'bola penyedot\'. Bila lendir sudah mengeras, Anda bisa memakai obat tetes hidung untuk melunakkannya. Saat bayi tidur, posisikan kepala lebih tinggi dari badan, atau telungkupkan badannya. Untuk mengurangi penyumbatan hidung, jauhkan bayi sementara dari ruangan ber-AC.

Durasi : 2-3 hari. Jika batuk berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

2. Infeksi Telinga

Gejala : jika infeksi sudah sampai di telinga bagian tengah, bayi akan merasa nyeri, terutama di malam hari sehingga menjadi rewel. Bayi juga akan mengalami demam ringan atau sangat tinggi, letih, dan mudah marah. Telinganya mungkin mengeluarkan bau tak sedap.

Perawatan : Jangan mencoba merawat sendiri. Segera bawa ke dokter dan gunakan obat tetes telinga jika diresepkan, secara teratur.

Durasi : 2-3 hari

3. Diare

Gejala : Muntah, tanpa atau disertai demam. Tinja encer dengan frekuensi pengeluaran lebih dari 3 kali sehari.

Perawatan : Tingkatkan pemberian ASI. ASI mengandung bahan yang mampu membunuh mikroorganisme penyebab diare. Jika bayi sudah diberi makanan selain ASI, ubah pola makannya dengan mengurangi makanan padat atau susu formula. Jika ingin memberi obat anti diare, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.

Durasi : 2-3 hari. Diare yang parah (frekuensi lebih dari 3 kali) sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar tubuh bayi tidak kekurangan cairan.

4. Batuk Disertai Sesak Napas

Gejala : Susah bernapas, terdengar suara mendecit dan batuk terus menerus dan kadang disertai demam.

Perawatan : Untuk melegakan pernapasan bayi, gunakan uap air hangat. Jika memungkinkan, ajak bayi berjalan-jalan ke luar rumah. Jika sesak napas tak berkurang 20 menit setelah diberi pertolongan, bawalah bayi ke dokter.

Durasi : 2 hari.

5. Muntah

Gejala : Bayi mengeluarkan kembali susu yang diminumnya.

Perawatan : Sendawakan bayi, ubah posisi tidurnya agar perut tidak tertekan. Jika bayi sering muntah atau terlihat membiru, bawa segera ke dokter.

Durasi : 1 hari.

6. Sakit Tenggorokan

Gejala : sukar menelan, kadang disertai demam ringan.

Perawatan : Jika bayi sudah mulai deberi makanan pendamping ASI, beri ia makanan dan minuman yang bersifat mendinginkan, misalnya jus buah, sayur bening. Pastikan bukan makanan atau minuman yang asam.

Durasi : 2 hari.

7. Alergi

Gejala : Tergantung bagian tubuh atau sistem tubuh bayi yang meradang karena sensitivitas yang tinggi. Jadi bisa saja berupa bercak kemerahan, bintik-bintik, dan sebagainya.

Perawatan : Singkirkan faktor penyebab alergi. Tanyakan pada dokter kemungkinan untuk memanipulasi lingkungan bayi, yaitu menggunakan bahan penyebab alergi pada bayi dan dosisnya diperbesar secara bertahap sehingga bayi tidak sensitif lagi.

Durasi : 2-3 hari

8. Sembelit

Gejala : jarang buang air besar, tinja keras, dan sulit dikeluarkan. Kadang tinja disertai dengan darah. Bayi rewel karena merasa tak enak pada perutnya.

Perawatan : Lakukan perubahan pola makan. Kurangi konsumsi makanan padat dan perbanyak asupan cairan. Jika usia bayi di atas 6 bulan, mulailah memberikan sayuran.

Durasi : 3 hari

9. Infeksi Saluran Kemih

Gejala : Panas tinggi, saat buang air kecil bayi menangis atau mengejan. Jumlah air seni sedikit, tapi pengeluaran sering.

Perawatan : Tambahkan volume minum bayi. Jika bayi masih mendapatkan ASI eksklusif, tingkatkan frekuensi menyusu.

Durasi : 2 hari.

10. Ruam Popok

Gejala : kulit kasar, terdapat lingkaran di sekeliling popok seperti luka kecil.

Perawatan : Pastikan kulit bayi selalu dalam keadaan bersih dan kering. Kalau perlu, oleskan salep antijamur.

Durasi : 2-3 hari





Serigkali kita mendengar keluh kesah dari guru, bahwa murid-muridnya sekarang ini malas belajar, bila hasil belejar kurang memuaskan. Dikatakan pula bahwa mutu murid rendah karena kelas sebelumnya tidak memberi pelajaran yang baik sedangkan seleksi untuk kenaikkan kelas kurang ketat sehingga di kelas baru murid-murid banyak yang kurang atau sangat rendah mutunya.Tidak disadari sepenuhnya bahwa kuantitas dapat atau sangat merugikan pendidikan itu sendiri

Dalam pemerataan pendidikan yang maha hebat ini mutu yang tinggi memang sukar dicapai atau dipertahankan sekalipun mutu itu senantiasa dituntut dan diusahakan. Namun dalam kenyataan dapat dibuktikan bahwa mutu pendidikan masih dibilang rendah. Kenyataan ini kita selaku insane pendidik harus menerima dengan lapang dada agar kita dapat menjalankan ikhtiar kearah peningkatannya. Untuk itu perlu dicari di mana letak sebab-sebab kerendahan mutu itu terjadi.

Kalau guru ditanya, besar kemungkinan mempersalahkan murid karena seperti manusia lainnya guru juga tidak senang menerima kesalahan atas kekurangannya sebagai pendidik Kadang-kadang sebaliknya bila bila murid kelak berhasil dalam studi lanjutan, maka guru akan membanggakan diri atas sumbsngan dan jasanya dalam mendidik siswa itu.

Siapakah sebenarnya yang terutama bertanggungjawab atas hasil belajar, baik ataupun buruk ? Gurulah yang bertanggungjawab untu menyediakan lingkungan yang paling serasi agar terjadi proses belajar mengajar yang efektif. Dialah yang harus memberi motivasi kepada murid untuk membangkitkan minat dan menumbuhkan cita-cita mereka agar belajar dengan sungguh-sungguh. Guru pulalah yang berusaha agar pelajaran mengandung makna bagi hidup mereka. Guru harus membuat persiapan yang cermat dengan menganalisis tujuan, memilih bahan dan metode yang paling tepat serta mengatur proses belajar secara sistimatis dengan menilai hasil belajar untuk mendiagnosis kelemahan murid agar dapat memberikan bantuan yang diperlukan murid. Walaupun pada hakekatnya memang murid yang belajar, namum guulah yang paling bertanggungjawab bahwa proses belajarharus berjalan dengan baik pada setiap murid.

Menerima tanggungjawab ini merupakan syarat mutlak krarah perbaikan mutu pendidikan. Guru harus bersikap obyektif terhadap kelemahannya sendiri tentang cara mengajar. Ia harus rela menerima kritik, apakah kritik itu dating dirinya sendiri atau dari orang lain, atau berdasarka bukti-bukti yang nyata yang ditunjukkan oleh hasil tes murid.

Untuk itu diperlukan suatu keberanian untuk membuka caranya mengajar. Melihat kesalahan sendiri dan mengakui tanpa mencari-cari alas an untuk membenarkan atau mempertahankan diri dengan sikap yang defensive, adalah titik tolak kearah usaha perbaikan.Bagaimana mungkin perbaikan tanpa mengetahui kesalahan atau kelemahan kita………………………………………………………… end